Investasi PLTMH


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1.        Kelangsungan Tersedianya Air,
dari mana datangnya air???
2.        Variasi Debit Air
3.        Kondisi Hutan Di Daerah Aliran Sungai
4.        Resiko Banjir dan Longsor
5.        Koordinasi dengan Irigasi
6.        Jaringan PLN yang terdekat




PERTIMBANGAN
DARI SEGI EKONOMI TEKNIK

1.        Sedapat mungkin masuk Jaringan PLN
2.        Memakai Generator Asinkron
3.        Full Automatic
4.        Memakai Turbin Cross Flow atau Cross Flow
5.        Ada Kontrak Jangka Panjang dengan PLN


 
 
Proses konversi energi dalam Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)


Instalasi Tenaga Air PLTA bila dilihat dari atas

Sebuah PLT Mikro Hidro mempunyai :
Tinggi Terjun               :   H = 20 meter ( 10 – 20 M)
Debit Air                       :   q = 200 liter/detik = 0,2 m3/detik( 0,1 sd 0,2 m3
Efisiensi keseluruhan :   m 0,80
P= H x Q xµ………KW
Daya yang dihasilkan :
P     =  9,8 x 0,80 x 20 x 0,2  =  31,46 kW

Apabila dalam satu bulan jumlah jam operasi efektif PLTA ini = 700 jam maka Energi yang dihasilkan :
E = 31,36 x 700 = 21.952 kWH

Apabila Energi ini dijual ke PLN dengan harga Rp. 1000 per kWH maka penghasilan per bulan yang didapat adalah sebesar :
21.952 kWH  x  Rp. 1000  =  Rp. 21.952.000;.

Apabila biaya Pembangunan (Investasi) PLTMH ini = Rp. 1 milyar maka masa pengembalian modal (pay back period) :
Proyek ini =  1000/21,952  = 45,55 bulan atau
kira-kira = 3,8 tahun

Catatan :
Biaya Pembangunan PLTA sangat tergantung kepada situasi site yang didapat

Q/H
10

















































KESIMPULAN

1.        PLTA Mikro Hidro yang dibangun sebaiknya yang hasil energinya bisa masuk ke Jaringan PLN, sehingga tidak memerlukan biaya Investasi Jaringan
2.        Sedapat mungkin menggunakan material dalam negeri
3.        Pembangunan dan Pengoperasiannya diserahkan kepada Swasta/Perorangan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar