Animasi
lampu yang bergerak tentunya akan menambah semaraknya suasana suatu
acara atau dapat pula memberikan kesan kreatif. Salah satu animasi lampu
yang mudah dibuat dan tidak terlalu membutuhkan biaya yang banyak
adalah running led.
Animasi
lampu atau hiasan lampu yang bergerak tidaklah selalu mahal dan sukar
dalam pembuatannya. Proyek ini sangat mudah dibuat hanya dengan
menggunakan tiga buah IC CMOS. Rangkaiannya pun sangat sederhana dan
mudah untuk dipahami dan dibuat sendiri.
Ide Running LED
Running led ini dibuat dengan menggunakan dua buah IC CMOS MC14017
sebagai decade counter. IC CMOS ini mempunyai karakteristik untuk
mengaktifkan salah satu bit outputnya saja dan mampu memberikan arus
sampai 10mA. Arus output ini sudah cukup untuk menyalakan sebuah led
dengan kecerahan yang cukup.
IC
CMOS ini cukup baik kerjanya terutama dengan tegangan suplai yang
daerah kerjanya sangat lebar yaitu mulai 3.0 VDC sampai 18VDC. Dalam hal
ini karena nantinya diaplikasikan pada bidang otomotif, misalnya, maka
dipilih tegangan 12VDC.
Untuk
membentuk pulsa clocknya digunakan MC14011, merupakan IC CMOS gerbang
NAND. Dengan adanya potensiometer R3 maka frekuensi output dari osilator
clock dapat diatur.
Gambar 1
Arah Gerakan LED
Cara Kerja Rangkaian
Rangkaian
osilator clock dibangun dari rangkaian MC14011, R2, potensiometer R3
dan kapasitor C2. Frekuensi kerjanya diatur dengan mengatur nilai
resistansi potensiometer R3 tetapi jika dirasa masih kurang lambat maka
nilai kapasitor C2 dapat diperbesar.
Rangkaian C1 dan R1 merupakan rangkaian yang mereset MC14017 pada saat power-up. Pada saat pertama kali dihidupkan kapasitor C1 akan mengisi muatannya sehingga muncul tegangan di R1 sehingga MC14017 reset.
Setelah beberapa saat maka kapasitor C1 akan penuh dan tegangan pada R1
akan turun menuju 0 volt. Dalam kondisi seperti ini maka MC14017 akan
mulai dari kondisi awal dimana Q0 akan aktif kemudian diikuti oleh Q1
setelah MC14017 mendapatkan pulsa clock. Setelah mendapatkan 10 kali
pulsa clock maka secara otomatis MC14017 akan reset dan kembali pada
kondisi awal yaitu pada Q0 aktif kembali.
Saklar
SW1 dan SW2 digunakan untuk menentukan operasi kerja dari running led
ini. Jika kedua saklar ini terbuka maka tidak ada led yang bergerak.
Semua led akan diam pada posisi terakhirnya. Jika saklar SW1 ditutup
maka hanya led D11 sampai D20 saja yang bergerak sedangkan jika hanya
saklar SW2 saja yang ditutup maka hanya led D1-D10 saja yang bergerak.
Tetapi jika kedua saklar ini ditutup maka semua led akan bergerak.
Gambar 2
Rangkaian Lengkap Running LED
Rangkaian Lengkap Running LED
Pengembangan Rangkaian
Tetapi
jika diperlukan arus yang lebih besar maka perlu ditambahkan transistor
switching yang nantinya dibebani oleh led. Dengan menggunakan
transistor switching maka arus yang menuju led dapat diatur sedemikian
hingga lebih dari 10mA. Arah gerakan led dapat dimodifikasi sesuai
keinginan. Caranya adalah dengan meletakkan urutan led disesuaikan
dengan urutak keaktifannya. Urutan keaktifan dari output 4017 adalah
sesuai dengan urutan output Q0, Q1, …, Q10. Jika kecerahan led dirasa
kurang maka dapat nilai resistor R4 dapat diganti menjadi 220 ohm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar