Motor
DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai
sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal
tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari
tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula.
Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah
putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal
menentukan kecepatan motor.
Motor DC memiliki 2 bagian dasar :
1. Bagian
yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan
magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet)
ataupun magnet permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir.
Gaya
elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri
ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir
diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut
hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak
dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada
arah arus I, dan arah medan magnet B.
|
Belitan
stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2.
Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke
komutator dan sikat arang A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet
mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan magnet yang memotong
belitan jangkar. Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke
A1. Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum
jam.
Gaya
elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri
ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir
diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut
hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak
dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada
arah arus I, dan arah medan magnet B. Arah gaya F dapat ditentukan
dengan aturan tangan kiri seperti pada gambar berikut.
Gambar Penentuan Arah Gaya Pada Kawat Berarus Listrik Dalam Medan Magnet
Gambar Contoh jenis-jenis Motor DC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar