Pusat pembangkit listrik umumnya dihubungkan dengan saluran transmisi
udara yang menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga
listrik, yaitu gardu-gardu induk (GI),
Sedangkan saluran transmisi udara ini rawan terhadap sambaran petir
yang menghasilkan gelombang berjalan (surja tegangan) yang dapat masuk
ke pusat pembangkit listrik. Oleh karena itu, dalam pusat listrik harus
ada lightning arrester (penangkal petir) yang berfungsi menangkal
gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat
pembangkit listrik. Gelombang berjalan juga dapat berasal dari pembukaan
dan penutupan pemutus tenaga atau circuit breaker (switching).
Pada
sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET) yang besarnya di atas 350 kV, surja
tegangan yang disebabkan oleh switching lebih besar dari pada surja
petir.
Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit listrik
merupakan bagian instalasi pusat pembangkit listrik yang paling rawan
sambaran petir dan karenanya harus diberi lightning arrester. Selain
itu, lightning arrester harus berada di depan
setiap transformator dan harus terletak sedekat mungkin dengan
transformator. Hal ini perlu karena pada petir yang merupakan gelombang
berjalan menuju ke transformator akan melihat transformator sebagai
suatu ujung terbuka (karena transformator mempunyai isolasi terhadap
bumi/tanah) sehingga gelombang pantulannya akan saling memperkuat dengan
gelombang yang datang. Berarti transformator dapat mengalami tegangan
surja dua kali besarnya tegangan gelombang surja yang datang. Untuk
mencegah terjadinya hal ini, lightning arrester harus dipasang sedekat
mungkin dengan transformator.
Lightning arrester bekerja pada
tegangan tertentu di atas tegangan operasi untuk membuang muatan listrik
dari surja petir dan berhenti beroperasi pada tegangan tertentu di atas
tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada tegangan operasi, dan
perbandingan dua tegangan ini disebut rasio proteksi arrester.
Tingkat
isolasi bahan arrester harus berada di bawah tingkat isolasi bahan
transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover
diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada transformator.
Transformator
merupakan bagian instalasi pusat listrik yang paling mahal dan rawan
terhadap sambaran petir, selain itu jika sampai terjadi kerusakan
transformator, maka daya dari pusat listrik tidak dapat sepenuhnya
disalurkan dan biayanya mahal serta waktu untuk perbaikan relatif lama.
Salah
satu perkembangan dari lightning arrester adalah penggunaan oksida seng
Zn02 sebagai bahan yang menjadi katup atau valve arrester. Dalam
menentukan rating arus arrester, sebaiknya dipelajari statistik petir
setempat. Misalnya apabila statistik menunjukkan distribusi probabilitas
petir yang terbesar adalah petir 15 kilo Ampere (kA), maka rating
arrester diambil 15 kilo Ampere.
Gambar 1 akan menunjukkan
konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang
menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas.
Gambar 1. Konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas
Arrester
ini bisa dipasang pada bangunan gedung atau di dekat alat yang perlu
dilindungi misalnya pada komputer. Alat yang dilindungi perlu tidak saja
dilindungi terhadap sambaran petir secara langsung, tetapi juga
terhadap sambaran tidak langsung yang menimbulkan induksi.
Gambar 2. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang di Luar Gedung
Gambar 3. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang didalam Gedung
sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar